Selama
4 tahun berkeliling Indonesia, saya selalu berdialog dengan para perokok. Hampir
semua menjawab, betapa sulitnya berhenti merokok. Faktornya hamper sama, yaitu
"factor kebiasaan" dan "factor ketergantungan". Inilah factor,
yang apabila seseorang yang sudah berhasil berhenti merokok, maka jangan
coba-coba mengulanginya walau satu batang pun. Karena kedua factor di atas akan
sangat kuat sekali menjadikan kita "terbiasa merokok lagi".
Sebagaimana
yang kita ketahui bersama, bahwa resiko rokok adalah dari asap yang mengandung
"tar" dan "nikotin". Semakin banyak asap yang terhirup
masuk ke dalam paru-paru, maka semakin banyaklah tar dan nikotin akan hinggap
di paru-paru. Akibatnya, akan semakin besarlah dampak buruknya bagi kesehatan. Jika
demikian, maka upaya mengurangi tar dan nikotin yang "hinggap" di
paru-paru, adalah upaya yang lebih mudah mengurangi resiko perokok. Maka dalam
hal ini ada beberapa cara yang sangat mudah melakukannya :
1. PERTAMA : Kita tahu bahwa
dalam satu batang rokok, kadang kita menghisapnya sampai 30 kali. Maka tahap
pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi jumlah isapan menjadi (misalnya)
sebanyak 25 kali. Caranya adalah dengan "memperlama jeda" untuk
menghisap kembali batang rokok yang ada di tangan kita. Jika jeda kebiasaan
kita adalah 30 detik, maka tingkatkan menjadi 40 detik. Maka kita akan berhasil
mengurangi jumlah isapan kita. Maka apabila kita merokok 12 batang dalam satu
hari dengan isapan 360 kali, maka isapan kita akan menjadi 12 batang X 25,
yaitu sebanyak 300 isapan. Artinya, dalam sehari, kita sudah dapat mengurangi
60 isapan asap ke paru-paru kita. Jika hal ini bias kita lakukan dalam 1 bulan,
maka hasilnya adalah 1800 isapan asap. Mudah bukan?
2. KEDUA : Kita dapat
mengurangi jumlah batang per harinya dengan membuat jeda yang panjang untuk membakar
batang berikutnya. Jika misalnya kita terbiasa merokok 24 batang per hari
dengan asumsi kita mulai merokok dari jam 8 pagi hingga jam 8 malam, maka itu
berarti waktu merokok kita adalah 12 jam sehari. Berarti jeda kita adalah 12 : 24
= 0,5. Artinya, dalam 30 menit kita akan membakar satu batang rokok lagi. Maka
cara yang mudah adalah, tingkatkan jeda itu (misalnya) menjadi 45 menit, maka
dalam 12 jam kita hanya akan merokok sekitar 16 batang, berkurang 8 batang perhari. Mudah bukan?
Mudah
adalah relative, tergantung seberapa besar motivasinya. Kita harus punya kesadaran
yang tinggi akan bahaya rokok bagi kesehatan kita, kesadaran betapa mubazir
kita setiap hari membakar "uang", dan kesadaran lainnya.
Maka jika langkah seperti itu tidak juga dapat Anda lakukan, maka langkah cerdas nya adalah dengan beralih ke rokok yang rendah resiko, seperti rokok herbal berteknologi nano, sebagai divine yang dapat meluruhkan radikal bebas yang terdapat dalam asap rokok, hasil dari penelitian yang berhasil dari Team Peluruhan Radikal Bebas Universitas Brawijaya Malang, antara lain Bapak Prof. Sutiman, Dr. Gretta Zahar dan Dr. Saraswaty.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar